Backup

Apa itu Backup?

Backup adalah proses membuat dan menyimpan salinan data di lokasi penyimpanan lain sehingga dapat dipulihkan jika terhapus atau mengalami kerusakan.

Data yang tersimpan dalam komputer hendaknya dibuat backup pada interval tertentu.

Tujuan membuat backup adalah sebagai antisipasi jika terjadi kerusakan atau kehilangan data primer.

Salinan data backup biasanya ditempatkan pada penyimpanan sekunder seperti hard disk eksternal, flashdisk, atau cloud.

Fungsi Backup

Fungsi utama backup adalah membuat data cadangan sehingga jika data utama mengalami kerusakan atau hilang, kamu masih bisa memulihkan data tersebut.

Data rusak atau hilang pada komputer dapat terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari kesalahan pengguna, kerusakan perangkat, hingga serangan virus atau malware.

Data cadangan dapat digunakan untuk menggantikan data yang tidak dapat diakses karena rusak atau hilang.

Backup terkadang disebut sebagai operational recovery.

Hal ini karena pemulihan data dari backup meliputi restore data ke lokasi utama atau lokasi lain di mana data tersebut dapat digunakan sebagai pengganti data yang hilang atau rusak.  

File-file penting sebaiknya dibuat backup untuk mencegah terjadinya kehilangan serta memastikan kamu untuk bisa melakukan recovery.

Karena faktor penyebab kerusakan atau kehilangan data dapat terjadi kapan saja, backup dianjurkan untuk dilakukan secara rutin dan berkala.

Perusahaan seringkali melakukan backup file setidaknya satu minggu sekali, atau bahkan setiap hari.

Untuk komputer pribadi, disarankan melakukan backup file setidaknya satu kali sebulan.

Manfaat Backup

• Melindungi kehilangan data akibat perangkat mengalami pemutusan daya
• Melindungi data penting dari kerusakan komputer akibat sistem operasi gagal bekerja
• Mengamankan data dari kerusakan atau data hilang akibat serangan virus atau malware
• Memudahkan akses cepat pada file dengan melakukan backup menggunakan cloud
• Memudahkan untuk melakukan evaluasi dengan membandingkan pekerjaan baru dengan data sebelumnya
• Memudahkan proses pemindahan data ke lokasi yang membutuhkan

Jenis Strategi Backup

1. Full Backup

Full backup dilakukan dengan membuat cadangan seluruh data dalam waktu tertentu.

Strategi full backup merupakan yang paling sederhana, yang mana prosesnya dilakukan dengan penyalinan semua file dari suatu sistem ke media backup.

Data yang disalin dalam full backup meliputi seluruh data pengguna serta semua file yang berkaitan dengan sistem operasi.

2. Incremental Backup

Incremental backup hanya menyimpan perubahan data pada kurun waktu tertentu.

Strategi incremental backup merupakan yang paling sering dipilih.

Dalam strategi ini, hanya dilakukan penyalinan pada file-file yang mengalami perubahan dari backup sebelumnya.

Jika full backup terlalu berat karena banyaknya file yang tersimpan sementara hanya sebagian yang mengalami perubahan data, maka incremental backup dapat menjadi opsi yang ideal.

Incremental backup umumnya memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan full backup.

3. Differential Backup

Pada strategi ini, dilakukan backup data secara kontinu setiap kali ada perubahan.

Sebagai contoh, backup mulai dijalankan pada hari Senin sehingga perubahan data pada hari itu akan tersimpan.

Di hari selasa backup akan berlanjut, sehingga data yang tersimpan merupakan backup dari hari Senin serta Selasa.

Kutip Istilah Ini