YouTube Tindak Tegas Kejahatan dengan Deepfake AI

YouTube Tindak Tegas Kejahatan dengan Deepfake AI

Konten YouTube yang menggunakan deepfake AI untuk menghasilkan suara mengerikan tentang korban kematian anak-anak akan segera ditindaklanjuti.

YouTube telah memperbarui kebijakan cyber bullying (perundungan di dunia maya) dan harassment (pelecehan) untuk konten-konten yang diunggah di platform tersebut.

Hal ini merupakan buntut dari merebaknya konten yang secara realistis menyimulasikan anak di bawah umum yang meninggal atau menjadi korban dari berbagai peristiwa mengerikan.

Banyak pengguna YouTube yang menggunakan AI untuk menciptakan kemiripan dengan korban-korban tersebut.

Tindakan Tegas Dimulai Tanggal 16 Januari 2024

Melansir TechCrunch, YouTube akan mulai menindaklanjuti konten yang melanggar kebijakan dengan penggunaan deepfake AI mulai tanggal 16 Januari.

Penggunaan deepfake AI dalam hal ini dilakukan untuk memberikan efek suara yang mengerikan tentang korban anak-anak untuk menggambarkan kematian mereka.

Kebijakan baru ini diputuskan sekitar dua bulan setelah YouTube mengenalkan aturan baru terkait pertanggungjawaban atas konten AI dan alat baru untuk menghapus konten deepfake.

Salah satu perubahannya mengharuskan pengguna mengungkap kapan mereka membuat konten AI yang tampak realistis tersebut.

Platform milik Google itu memperingatkan bahwa jika pengguna enggan mengungkap penggunaan AI dengan benar, YouTube berhak menghapus konten, menangguhkan dari program mitra YouTube, dan lainnya.

Selain tu, YouTube juga mungkin akan menghapus konten yang menunjukkan kekerasan yang digambarkan secara nyata, meski konten tersebut telah diberi label AI.

Konsekuensi Bagi Pengguna yang Melanggar Kebijakan

YouTube memastikan akan menghapus konten yang melanggar kebijakan baru terkait penggunaan deepfake AI ini.

Selain kontennya dihapus, pengguna yang menerima teguran dari YouTube juga tidak akan dapat mengunggah video, streaming langsung, atau membuat cerita.

Hukuman dari YouTube tersebut berlaku selama satu minggu.

Jika pengguna yang melanggar telah mendapatkan tiga kali teguran, hukuman yang lebih tegas akan didapatkan.

Channel pengguna yang melanggar tersebut akan dihapus secara permanen dari YouTube.

Sementara itu, The Verge menyebutkan channel YouTube akan dihapus jika kebijakan dilanggar lagi dalam waktu 90 hari.

Terkait penindakan terhadap konten dengan AI, platform TikTok juga sebelumnya telah meluncurkan alat yang memungkinkan kreator memberi label pada konten AI buatan mereka.

Hal ini terjadi pada September 2023.

Kreator diwajibkan untuk mengungkap kapan mereka menggunakan AI untuk konten mereka dan memberi label agar penonton tidak terkecoh.

Mulai Oktober, Gmail Bakal Punya Fitur Reaksi dengan Emoji

Membalas Gmail bisa lebih cepat dengan memberikan reaksi berupa emoji. Fitur ini akan diluncurkan bertahap mulai Oktober mendatang.

Resmi Rilis, Apple Hadirkan Fitur Stolen Device Protection di iOS 17.3

Fitur Stolen Device Protection akan membantu meningkatkan keamanan perangkat iPhone pengguna yang bisa didapatkan pada update iOS 17.3.

Bocoran Harga dan Spesifikasi Xiaomi 13T, Siap Rilis Awal September

Xiaomi akan merilis Xiaomi 13T dengan berbagai fitur unggulan awal September nanti. Ini bocoran harga dan spesifikasinya.

Cabut Waitlist, Google Bard Kini Sudah Bisa Diakses Semua Orang

Google telah menghentikan waitlist untuk mengakses Bard. Kini, siapa saja sudah bisa mencoba fitur chatbot AI terbaru buatan mereka.

YouTube Rilis YouTube Create, Aplikasi Edit Video dengan Fitur AI

YouTube menghadirkan YouTube Create dengan banyak fitur, sehingga konten kreator tidak perlu aplikasi lain untuk mengedit videonya.

Hore! Satu Akun Facebook Kini Bisa Punya 5 Profil Sekaligus

Pengguna Facebook kini bisa memiliki hingga 4 profil tambahan dalam satu akun. Begini detailnya.