Ubisoft Ciptakan Alat "Ghostwriter" Berbasis AI, Apa Fungsinya?

Ubisoft Ciptakan Alat “Ghostwriter” Berbasis AI, Apa Fungsinya?

Ubisoft luncurkan sebuah alat canggih berbasis teknologi AI yang bernama Ghostwriter. Apa fungsinya untuk game developer?

Perusahaan pembuat game Assassin’s Creed dan Watch Dogs, Ubisoft, ciptakan teknologi baru berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang bernama “Ghostwriter”.

Ghostwriter merupakan alat machine learning yang bisa digunakan untuk menghasilkan draf bark (potongan dialog atau percakapan) pertama.

Cara menggunakan Ghostwriter yaitu penulis naratif memasukkan karakter dan jenis interaksi yang ingin diciptakan.

Nantinya, alat tersebut akan menghasilkan variasi, yang masing-masing dengan dua opsi yang sedikit berbeda, dan dapat ditinjau kembali oleh penulis.

Ketika penulis sedang mengedit draf, secara otomatis Ghostwriter akan memperbarui serta menghasilkan lebih banyak opsi yang disesuaikan ke depannya.

Dikutip Teknogram dari laman Engadget, tujuan dibuatnya Ghostwriter adalah supaya menghemat waktu penulis game untuk lebih fokus pada hal-hal yang besar, seperti narasi, karakter, dan cutscene game.

Ubisoft berharap, dengan hadirnya fitur Ghostwriter, diharapkan akan membuat game jenis open world terasa lebih detail dan menambah rasa pengalaman imersif untuk para pemainnya.

Hal itu dikarenakan, salah satu elemen kunci yang membuat game jenis open world ini terasa realistis adalah adanya obrolan latar belakang.

Sebagai informasi, setiap potongan dialog atau percakapan yang pemain dengar (dikenal dengan nama “bark”) tersebut harus ditulis satu per satu oleh pembuat game.

Tentunya, ini akan memakan waktu yang banyak dan pekerjaan yang cukup mendetail.

Maka dari itu, hadirnya fitur Ghostwriter dengan basis AI tersebut akan menambah variasi cerita hingga dialog dalam game buatan Ubisoft ini.

Ghostwriter juga diklaim akan menjadi fitur berteknologi AI pertama untuk menambah pengalaman pemain dalam bermain di berbagai game milik Ubisoft.

Seperti yang kita ketahui, teknologi AI diciptakan oleh sebuah perusahaan bernama OpenAI, yang merupakan pencipta dari mesin chatbot bernama ChatGPT.

Karena dianggap menjanjikan dalam pengembangan bidang teknologi untuk masa mendatang, banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk meng-update produknya dengan teknologi berbasis AI.

Sebut saja Google dengan “Bard” nya, Microsoft dengan Bing dan Edge nya yang sudah terintegrasi dengan AI, hingga Meta yang juga berencana ingin memasang teknologi berbasis AI pada beberapa platformnya.

Setelah Android, Microsoft Copilot Kini Tersedia di iOS dan iPadOS

Copilot kini resmi tersedia di iPhone dan iPad. Aplikasi Chatbot berbasis AI milik Microsoft ini bahkan menawarkan akses gratis ke GPT 4 dan DALL-E 3.

Instagram Luncurkan 4 Fitur Baru untuk Gen Z, Ini Daftarnya!

Beberapa bulan mendatang, berbagai fitur baru Instagram akan segera hadir. Meta menargetkan fitur ini khusus untuk menarik pengguna Gen Z.

WhatsApp Uji Coba Fitur ‘Ask Meta AI’ untuk Android

Pengguna bakal bisa melakukan percakapan dengan AI di WhatsApp, mirip seperti ChatGPT.

Picsart Luncurkan ‘Ignite’, Kumpulan Tools AI untuk Editing Foto

Picsart Ignite hadir untuk menciptakan konten yang lebih menarik secara visual, baik itu untuk individu maupun kebutuhan bisnis.

Gboard Kini Beralih ke Floating Keyboard di Mode Landscape

Kesulitan mengetik di mode ponsel landscape kini bisa diatasi dengan kemampuan baru floating keyboard dari Gboard.

Threads Hampir Capai 100 Juta Pengguna Aktif per Bulan!

Mark Zuckerberg optimis Threads bisa capai 1 miliar pengguna dalam beberapa tahun melihat pengguna aktif per bulan sudah hampir 100 juta.