Watermark

Apa itu Watermark?

Watermark merupakan gambar, logo, teks atau pola yang sengaja disematkan diatas suatu aset digital. 

Selain pada aset digital, watermark lebih dulu digunakan diatas kertas. Contohnya pada uang kertas, paspor, amplop atau perangko. Selain untuk mencegah pemalsuan, watermark pada kertas memiliki tujuan identifikasi.

Umumnya pada karya digital, watermark ditampilkan secara samar atau transparan, agar orang tetap bisa melihat konten dari suatu karya tersebut. 

Watermark yang sering ditemui di internet diantaranya adalah simbol hak cipta dengan tulisan All Rights Reserved, copyright, confidential, logo perusahaan, maupun sebuah string teks. 

Watermark dapat digunakan oleh profesional maupun amatir. Fotografer, animator, ilustrator, desainer grafis, atau pekerjaan lain yang harus membagikan foto, gambar, atau video secara online disarankan untuk menyematkan watermark pada setiap karyanya. 

Selain itu, perusahaan kecil, menengah, dan besar juga dapat memperoleh manfaat dari watermark, seperti melindungi dokumen penting yang dikirim secara online atau dicetak.

Fungsi Watermark

1. Identifikasi

Disematkannya watermark pada suatu dokumen berbentuk kertas maupun digital ditujukan untuk keperluan identifikasi. Umumnya watermark akan menunjukkan logo perusahaan atau nama pemilik atas suatu aset. 

2. Perlindungan

Watermark juga berfungsi sebagai perlindungan pada suatu karya. Dengan begitu, karya digital yang asli akan sulit disalin atau digunakan tanpa izin. 

Saat ini, membagikan konten di internet adalah hal umum yang dilakukan setiap orang. Konten yang biasanya dibagikan di internet atau sosial media berupa foto atau video. 

Pencurian karya di internet sekarang sedang marak terjadi. Hal ini berdampak pada kerugian dari si pemilik karya tersebut. Kasus pencurian ini banyak yang berujung di meja hijau.

Maka dari itu, pengaplikasian watermark menjadi penting agar terhindar dari pencurian karya maupun penyalahgunaan.

3. Promosi

Cukup banyak pemilik merek dan perusahaan yang lebih suka menggunakan logo mereka sebagai watermark karena tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk perlindungan tetapi juga untuk alat promosi. 

Membeli suatu karya belumlah cukup. Akan lebih menguntungkan jika pembeli mengingat nama perusahaan atau orang dibalik karya tersebut. Dengan begitu, awareness pembeli akan meningkat dan jika beruntung, perusahaan akan memiliki pembeli yang setia.

Kelebihan dan Kekurangan Watermark

Kelebihan

Banyak orang maupun perusahaan mempertimbangkan untuk menyematkan watermark pada aset digital mereka karena menghindari pencurian data atau karya. 

Jika pencurian terjadi, maka si pemilik akan mengalami kerugian. Mulai dari kerugian materi hingga citra. 

Misalnya sebuah jasa fotografer yang membagikan portfolio mereka secara online, namun pada suatu hari fotonya tersebar di website lain. 

Hal ini bisa sangat menjengkelkan karena si pemilik tidak hanya tidak mendapatkan uang untuk pekerjaannya, tetapi juga klien potensial tidak akan menemukan portfolio tersebut, karena tidak ada informasi kontak.

Selain itu, watermark juga dapat membantu meningkatkan branding suatu perusahaan atau seseorang. 

Kekurangan

Tidak banyak kekurangan pada watermark. Namun, bagi yang belum terbiasa menggunakan watermark, hal ini membutuhkan waktu beberapa saat. 

Untungnya, sudah banyak software yang menawarkan watermark dengan mudah dan cepat. 

Kekurangan berikutnya adalah, dengan menyematkan watermark pada suatu karya tidak menjadi jaminan karya itu bebas pencurian. Terutama pada karya yang disebar secara online. 

Hal ini harus dipertimbangkan secara matang.

Maka dari itu, harus ada perangkat pendukung selain manggunakan watermark, seperti kejelasan informasi brand perusahaan maupun perseorangan. 

Selain itu, menuliskan sanksi pada website sangat dianjurkan agar tidak sembarang orang mengambilnya. 

Tips Menggunakan Watermark

1. Menggunakan Software Watermark

Jika watermark ingin terlihat profesional, ada baiknya menggunakan software berbayar. Seperti Adobe Photoshop, Adobe Acrobat, Visual Watermark, Watermarkly, atau MediaValet.

Namun, banyak software yang ditawarkan secara gratis untuk membuat watermark. Seperti Microsoft Word dan Canva. 

Software watermark yang baik memungkinkan pengguna tidak hanya menambahkan watermark saja, tetapi juga menambahkan efek seperti bayangan, latar belakang dan mengubah opacity, ukuran, serta posisinya. 

Software yang memungkinkan untuk mengedit gambar seperti memotong, mengubah ukuran, mengganti nama, akan sangat berguna bagi pengguna yang ingin membangun sebuah brand.

2. Hal Yang Harus Dihindari

Pertama, jangan menyematkan watermark yang terlalu mencolok. Membuat watermark secara samar akan sangat baik agar tidak menutupi suatu aset digital. 

Kedua, hindari watermark yang terlalu kecil. Watermark seperti ini tidak akan terlihat dan akan memudahkan adanya pencurian.  

Ketiga, buatlah watermark sesuai dengan identitas perusahaan atau individu agar terlihat profesional. Mengingat watermark juga sebagai elemen promosi, kesesuaian antara logo dan brand juga harus dipikirkan dengan matang.

Keempat, tempatkanlah watermark pada sudut yang tepat. Menempatkan watermark di tempat yang salah dapat dengan mudah dipotong atau dihapus oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


Kutip Istilah Ini

Verdianto, Dwi Arizki. 2023. “Watermark - Pengertian, Fungsi, Kelebihan dan Kekurangannya”. Teknogram. Diakses 19 April 2024. https://teknogram.id/kamus/watermark/

Berhasil Disalin

Dwi Arizki Verdianto

Dwi adalah penulis dan editor di Teknogram. Dia merupakan seorang web developer dengan keahlian utama di bidang pengembangan web, open source, dan sistem operasi.

FPS

FPS atau Frames Per Second adalah satuan dari...

Footer

Footer adalah bagian yang terletak di bawah dokumen...

VGA

VGA (Video Graphic Adaptor) adalah suatu standar tampilan...

UDP

UDP (User Datagram Protocol) adalah suatu jenis protokol...

Card Reader

Card reader adalah alat yang digunakan untuk mengakses...

Unix

Unix adalah sistem operasi yang bersifat multitasking, multiuser,...